Minggu, 07 Juni 2009

Transaksi Barang dan Jasa

Transaksi ini meliputi ekspor dan impor barang-barang dan jasa, disebut pula transaksi yang sedang berjalan. Ekspor barang meliputi barang- barang yang dapat dilihat secara fisik, seperti minyak, kayu, tembakau, dan timah. Sedangkan ekspor jasa meliputi penjualan jasa-jasa angkutan, pariwisata dan asuransi. Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi kredit sebab transaksi ini menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran dana masuk). Impor barang-barang meliputi barang-barang konsumsi, bahan mentah untuk industri dan kapital. Sedangkan impor jasa meliputi pembelian jasa-jasa dari penduduk negara lain, termasuk di dalamnya adalah pembayaran pendapatan (bunga, deviden, dan keuntungan) untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain. Impor barang-barang dan jasa tergolong dalam transaksi debet sebab transaksi ini menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain (menyebabkan aliran dana keluar). Transaksi yang sedang berjalan mempunyai arti khusus. Surplus yang sedang berjalan menunjukkan bahwa ekspor lebih besar dari impor. Ini berarti bahwa suatu negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing, sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. Sebaliknya defisit dalam transaksi yang sedang berjalan berarti impor lebih besar dari ekspor, sehingga terjadi pengurangan investasi di luar negeri. Dengan demikian transaksi yang sedang berjalan sangat erat hubungannya dengan penghasilan nasional, sebab ekspor dan impor merupakan komponen dari penghasilan nasional. Hal ini dapat dilihat dari persamaan penghasilannasional di bawah ini:
Y = C + I + G + ( X – M )
dimana:
Y= untuk penghasilan nasional.
C= untuk pengeluaran konsumsi.
I = untuk pengeluaran investasi (swasta).
G = untuk pengeluaran pemerintah.
(X - M) = untuk neraca perdagangan (netto).
Apabila (X – M) positif, berarti (C + I + G) < Y, implikasinya bahwa suatunegara menghasilkan lebih banyak dari yang digunakan, sehingga kelebihannya dijual ke luar negeri. Sebaliknya, (X - M) negatif, berarti negara itu pengeluarannya lebih besar daripada yang dihasilkan. Dengan demikian jelas bahwa suatu negara akan dapat memperbaiki neraca perdagangannya apabila dapat meningkatkan hasil produksi nasionalnya (hasil produksi nasional lebih besar dari penggunaannya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar